REPUBLIK SONTOLOYO

“son·to·lo·yo p cak konyol, tidak beres, bodoh (dipakai sbg kata makian)”

 

Begitulah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online tentang arti kata Sontoloyo.

 

Kata ini sebenarnya sudah lama menjadi perbendaharaan kata Bahasa Indonesia. Kata “Sontoloyo” atau dalam ejaan lama “Sontolojo” umumnya merupakan makian atau sebagai kata lecehan. Popularitasnya di zaman Soekarno ketika ia masih gemar menulis cukup kuat karena beliau pernah menulis suatu artikel dengan judul “Islam Sontolojo”. Artikel itu mengulas suatu peristiwa memalukan dimana seorang ustad menggauli murid wanitanya.(silahkan baca di kumpulan tulisan Soekarno “Dibawah Bendera Revolusi Jilid 1”). Baca lebih lanjut

Lingkaran Setan Jahiliyah: Eksklusifitas, Kekerasan dan Solidaritas Jahiliyah

”Dan sungguh telah Kami jadikan banyak dari jin dan manusia itu (menjadi penghuni) bagi neraka, mereka punya hati tetapi tidak (untuk) memahami (Keesaan dan kekuasaan Allah), mereka punya mata tidak untuk melihat (Tanda-tanda Kebesaran Allah) dan mereka punya telinga tidak untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu bagai hewan bahkan lebih sesat, mereka itulah orang-orang yang lalai(lengah).” (QS.7:179).

 

Jahiliyah adalah satu kata yang mempunyai banyak arti. Secara literal, kata yang dikutip dari bahasa Arab dengan akar kata “Jahala” ini menurut beberapa penafsiran dapat diartikan secara harfiah sebagai “kebodohan” dari nilai-nilai kebenaran. Kebodohan yang dimaksud bukan “bodoh” sebagai “tidak tahu”, tapi lebih banyak “bodoh” tapi tak mau menerapkan “nilai-nilai kebenaran” yang sudah disampaikan sebelumnya (dalam hal ini di Arabia pra-Islam adalah kebenaran menurut tradisi Yudeo Kristen yang akhirnya malah banyak ditelikung oleh para penganutnya dari kaum Yahudi). Baca lebih lanjut

Usulan Dari Rakyat Jelata Bagi Pemerintah Untuk Penyelesaian Kasus Ahmadiyyah

Ada statemen menarik di tengah hingar bingarnya kekerasan dan sengketa siapa menyerang siapa yang terjadi tanggal 1 Juni kemarin. Statemen itu diungkapkan oleh Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi kepada detik.com (http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/03/time/144220/idnews/949700/idkanal/10). Beliau menyatakan dengan kapasitasnya sebagai ormas besar Umat Islam bahwa baik FPI maupun AKKBB telah keliru ketika meletakkan Ahmadiyyah dalam masalah kebebasan beragama dan berkeyakinan.  Statemen ini nampaknya dikeluarkan oleh beliau karena nampaknya kasus 1 Juni di Monas itu sudah melenceng kemana-mana. Apalagi ada upaya yang sangat jelas untuk menggunakan ormas-ormas NU sebagai alat pemukul FPI maupun ormas Islam lainnya. Baca lebih lanjut

Presiden SBY Ketipu Blue Energy Juga??!#@*

Ini bukan kisah orang biasa yang ketipu SMS yang menjanjikan hadiah jutaan. Tapi kisah seorang Presiden NKRI dan dilema yang dihadapinya tentang energi dan tentu ini menyinggung BBM juga. Kontroversi dan misteri Blue Energy rupanya mengarah pada titik yang mulai terang bagai lampu sorot di panggung Srimulat. Kemarin-kemarin, ini masih isu hangat remang-remang bagai lampu cempor dibalik layar Wayang Kulit yang manggung di pesta sunatan anak kampung. Isu itu semakin menghangat sehubungan dengan penemunya yang raib yaitu Joko Suprapto. Lantas isu pun berkembang menjadi kasak kusuk kalau ada kemungkinan Blue Energy itu HoaX Cuih…cuih..cuih..(sambil ngeludah). Baca lebih lanjut